PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) berkolaborasi dengan UNCDF dan UNEP, serta didukung penuh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, meluncurkan inisiatif inovatif bernama DINFRA Climate Resilience Fund (DINFRA-CRF). Dana ini dirancang untuk menjadi solusi cerdas dalam mengatasi tantangan pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan iklim di Indonesia.
DINFRA-CRF bertujuan untuk menarik investasi dari berbagai sumber, mulai dari lembaga keuangan internasional hingga perusahaan asuransi, dana pensiun, modal ventura, dan lembaga filantropi. Ini merupakan langkah strategis untuk menutup kesenjangan pembiayaan yang selama ini menghambat percepatan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Bagaimana DINFRA-CRF mengatasi masalah pembiayaan proyek ramah lingkungan?
Direktur Utama BRI-MI menjelaskan bahwa DINFRA-CRF dibuat untuk menjadi jembatan, menghubungkan para investor dengan proyek-proyek yang berdampak positif bagi lingkungan. Dengan begitu, investasi tidak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga berkontribusi nyata pada upaya penyelamatan lingkungan.
Dana ini akan mendukung berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan pembangkit listrik yang berkelanjutan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, perdagangan karbon (carbon credit), serta inisiatif konservasi seperti restorasi mangrove dan lahan basah. Semua ini selaras dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada tahun 2030.
Proyek apa saja yang akan didanai oleh DINFRA-CRF?
Target ambisius penurunan emisi hingga 128 juta ton CO₂ hingga tahun 2030 menjadi pendorong utama pembentukan DINFRA-CRF. Dana ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi hijau dan memperkuat ketahanan iklim di Indonesia. Portofolio investasi yang beragam, termasuk green bonds, investasi di perusahaan tertutup, dan hybrid financing, akan memastikan dampak yang luas dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, DINFRA-CRF juga berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan dan tanggung jawab sosial dalam setiap proyek yang didanainya. Hal ini memastikan bahwa dampak positif tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tetapi juga oleh masyarakat secara luas.
Apakah DINFRA-CRF hanya program lokal atau berdampak global?
BRI-MI melihat DINFRA-CRF sebagai lebih dari sekadar instrumen pembiayaan. Ini adalah sebuah model kolaborasi strategis yang menghubungkan investor dengan dampak nyata pada tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan: lingkungan, sosial, dan ekonomi. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain, baik di kawasan ASEAN maupun global, dalam upaya mereka untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.
Dengan kata lain, DINFRA-CRF tidak hanya berfokus pada Indonesia, tetapi juga berpotensi menjadi model pembiayaan yang efektif dan dapat direplikasi di tingkat regional dan internasional. Melalui sinergi lintas sektor ini, BRI-MI ingin mendorong akselerasi ekonomi hijau dan mengajak lebih banyak sektor swasta untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim, dengan memadukan inovasi finansial dan strategi pembangunan berkelanjutan. Harapannya, DINFRA-CRF akan berhasil memicu percepatan pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Semoga dengan adanya DINFRA-CRF, Indonesia dapat semakin dekat dengan tujuannya untuk membangun ekonomi hijau yang tangguh dan berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan global perubahan iklim.
Sumber : https://senator.id/2025/05/07/bri-mi-inisiasi-pembentukan-dinfra-climate-resilience-fund-mendorong-akselerasi-pendanaan-strategis-untuk-ketahanan-iklim-indonesia/