Sebuah kisah penuh harapan dan kenyataan pahit datang dari seorang wanita berusia 53 tahun di Alabama, Amerika Serikat. Setelah menjalani transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik, ia menjadi pemegang rekor bertahan hidup terlama dengan organ tersebut – selama lebih dari empat bulan. Namun, perjalanan ini berakhir dengan pengangkatan ginjal karena organ tersebut berhenti berfungsi.
Wanita yang identitasnya dirahasiakan ini menerima ginjal babi pada November 2024. Selama lebih dari 130 hari, ia merasakan kehidupan bebas dari dialisis – sebuah prosedur yang telah menjadi rutinitasnya selama sembilan tahun. Kesempatan ini, walau singkat, memberinya waktu untuk menikmati momen-momen berharga bersama keluarga dan teman-teman. Ia menggambarkan pengalamannya sebagai hadiah berharga, kesempatan untuk merasakan kehidupan normal untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.
Sayangnya, tubuhnya akhirnya menolak ginjal tersebut. Penurunan dosis obat anti penolakan karena infeksi diduga menjadi pemicu kegagalan ginjal. Walaupun demikian, tim medis menegaskan bahwa ginjal babi tersebut berfungsi dengan baik hingga akhirnya diangkat.
Meskipun harapan hidup tanpa dialisis sirna, pengalaman ini tetap memberikan sumbangan berharga bagi riset xenotransplantasi – transplantasi organ antar spesies. Data yang dikumpulkan selama 130 hari ini diharapkan dapat membantu penelitian lebih lanjut dan meningkatkan peluang keberhasilan transplantasi ginjal babi di masa depan. Wanita ini pun menyatakan kesyukurannya atas kesempatan berpartisipasi dalam penelitian yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa, dan ia berharap kisahnya bisa menginspirasi pasien dengan penyakit ginjal kronis lainnya. Kini, ia kembali menjalani dialisis, namun semangatnya untuk berkontribusi pada kemajuan medis tetap tak padam.
Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7865905/kondisi-wanita-as-yang-jadi-manusia-terlama-hidup-dengan-ginjal-babi