PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan investasi besar-besaran untuk meningkatkan kapasitas angkutan penumpang dan barang. Hingga April 2025, perusahaan telah menerima 292 kereta baru dari total 612 kereta stainless steel generasi baru yang dipesan dari PT INKA (Persero). Pengadaan kereta ini merupakan bagian dari program jangka panjang (2023-2026) dan tercatat sebagai investasi terbesar dalam sejarah KAI.
Langkah ini selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan mendorong kemandirian industri perkeretaapian nasional. Selain pengadaan kereta baru, KAI juga melakukan modifikasi dan peningkatan pada kereta yang sudah ada untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan.
Investasi ini diyakini mampu menjawab peningkatan kebutuhan transportasi yang terus meningkat. Proyeksi pertumbuhan penumpang jarak jauh mencapai 10,6 persen dan penumpang kereta lokal 9,9 persen berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025-2029. Sementara itu, potensi peningkatan angkutan barang sangat signifikan, terutama untuk proyek Sumbagsel (27,8 juta ton), Tarahan II (18 juta ton), dan ekspansi Kertapati (7 juta ton).
KAI juga memperkuat layanan logistik dengan menambah 54 lokomotif baru tipe CC 205 dari Amerika Serikat, dengan investasi sebesar USD 222,5 juta (sekitar Rp 3,56 triliun). Lokomotif-lokomotif ini akan digunakan untuk mengangkut batu bara di Sumatera Selatan dan Lampung, yang sebagian besar digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jawa dan Bali.
Dengan investasi ini, KAI tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi saat ini, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional, pertumbuhan ekonomi daerah, dan transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan. KAI optimistis dapat memberikan layanan transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan sesuai visi perusahaan dalam RJPP 2025-2029.
Sumber : https://formatberita.com/kai-investasi-612-kereta-dan-54-lokomotif-baru-proyeksikan-peningkatan-angkutan-penumpang-dan-barang/