Article Image

Kebangkitan Casemiro: Dari Kritik Pedas Hingga Pahlawan United

26 April 2024, 15:30 WIB Olahraga

Musim Manchester United memang selalu dipenuhi drama, dan menjelang akhir musim 2024/25, kisah-kisah menarik terus bermunculan. Salah satunya adalah kebangkitan luar biasa Casemiro, gelandang legendaris asal Brasil.

Selama beberapa pekan terakhir, performa Casemiro memang sudah menunjukan peningkatan. Namun, setelah laga dramatis di Liga Europa melawan Lyon dan kemenangan telak 3-0 atas Athletic, kebangkitan pemain berusia 33 tahun ini mendunia.

Di stadion San Mames yang bergairah, Casemiro menjadi pemain paling cerdas di lapangan. Ia memimpin tim dengan tenang melewati babak pertama yang menegangkan, di mana United nyaris tertinggal dua atau tiga gol, namun akhirnya mampu unggul 3-0.

Di tengah tekanan tinggi dari Athletic, baik saat situasi bola mati maupun permainan terbuka, bahkan di tengah keriuhan Video Assistant Referee (VAR) dan kartu merah untuk Dani Vivian, Casemiro tetap tenang dan menjadi pemimpin bagi tim. Bersama Bruno Fernandes dan Harry Maguire, ia memimpin United melewati laga yang banyak pakar sepak bola prediksi akan dimenangkan oleh tuan rumah, atau paling banter berakhir imbang.

Apakah Casemiro sempat mengalami masa sulit?

12 bulan terakhir memang menjadi tantangan berat bagi Casemiro. Ia sempat dikritik pedas oleh mantan pemain bertahan Liverpool, Jamie Carragher, dan absen pada final Piala FA yang dimenangkan United atas City. Hal ini memicu spekulasi tentang masa depannya di Old Trafford, yang semakin kencang ketika ia jarang dimainkan di awal kepemimpinan Ruben Amorim.

Namun, pada bulan Februari dan Maret, pemain yang lima kali menjuarai Liga Champions ini menjawab keraguan dengan serangkaian penampilan gemilang. Ia membuktikan bahwa dirinya masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada tim United yang sedang berjuang.

Puncaknya di bulan April, Casemiro menjawab kritikan Carragher dengan penampilan memukau. Saat United tertinggal 4-2 dan memasuki babak extra time melawan Lyon, dialah yang menginspirasi tiga gol telat yang membawa United menang 5-4. Sebuah comeback yang luar biasa!

Seiring United melangkah menuju kemungkinan laga final Liga Europa di Bilbao, pengaruh Casemiro semakin besar. Ini merupakan perubahan yang mengagumkan bagi pemain yang haus akan kemenangan, yang semangat juangnya kembali menyala seiring mendekatnya puncak Liga Europa.

Apa momen terbaik Casemiro di laga tersebut?

Sulit memilih satu momen terbaik. Header-nya yang tajam di San Mames untuk membuka kemenangan tandang United yang luar biasa? Kontribusinya dalam kemenangan 3-0 atas Lyon? Kehadirannya yang tenang untuk mendapatkan penalti yang memicu comeback? Atau umpan terobosan cerdiknya kepada Mainoo yang menghasilkan gol?

Namun, yang paling menonjol adalah umpan silang cantiknya kepada Maguire yang menghasilkan gol. Maguire memang pahlawan malam itu di Old Trafford, tetapi umpan Casemiro adalah sebuah mahakarya visi dan eksekusi; sebuah ketenangan yang mungkin hanya sedikit pemain yang mampu melakukannya di momen menegangkan seperti itu.

Bagaimana peran Casemiro dalam strategi tim?

Ruben Amorim baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah mempelajari cara terbaik menggunakan Casemiro dalam formasi 3-4-2-1 United. Kuncinya adalah mengembalikan Casemiro ke starting XI secara bertahap dan mengatur menit bermainnya.

Setelah kemenangan 4-1 atas Real Sociedad di babak 16 besar Liga Europa – di mana Casemiro memukau Old Trafford dengan umpan-umpan magisnya – Amorim menjelaskan bahwa Casemiro menambahkan "ketenangan" pada tim. Ia juga mencatat pentingnya Casemiro dalam membangun serangan, di mana ia memberikan umpan-umpan akurat menembus lini pertahanan lawan. Kemampuannya menguasai bola juga memberikan keuntungan lain: memungkinkan Bruno Fernandes, pemain terbaik United, untuk bergerak lebih dekat ke gawang.

Kontribusi Casemiro tidak hanya terlihat ketika menguasai bola. Di Bilbao, ia mencetak gol pembuka lewat sundulan dan juga dominan di udara di area penalti sendiri saat Athletic mendapatkan bola mati. Dalam derby Manchester baru-baru ini, ia melakukan 11 tekel – jumlah terbanyak yang dilakukan pemain United dalam satu pertandingan Liga Premier (bersama Owen Hargreaves dan Patrice Evra).

Casemiro mungkin tidak secepat dulu, tetapi hasrat kompetitif dan kemampuannya membaca permainan tetap luar biasa.

Casemiro sendiri mengatakan, "Saya telah memenangkan banyak gelar, tetapi saya selalu menginginkan lebih. Saya selalu ingin menang; itulah mentalitas juara. Orang hanya melihat 90 menit, tetapi saya selalu mengatakan pertandingan adalah cerminan dari apa yang Anda lakukan setiap hari. Dan itulah saya: selalu bekerja keras. Baik saya bermain atau tidak, saya selalu ada setiap hari. Itulah saya sebagai pribadi."

Amorim pun menambahkan, "Yang penting dari Casemiro adalah dia telah memenangkan segalanya bersama Real Madrid. Dia tidak bermain [di awal tahun] karena saya mengerti bahwa saat itu dia bukan pilihan terbaik untuk cara bermain kita, tetapi dia terus bekerja. Saya memandang pemain saya dengan cara yang sama. Jika mereka meningkatkan apa yang kita minta, mereka mendapat kesempatan. Jika mereka bermain baik, mereka terus bermain. Itulah situasi Casemiro. Semua pujian untuk pemain ini."

Statistik pun mendukung performa impresif Casemiro. Tidak ada pemain yang melakukan tekel lebih banyak per 90 menit di lima liga top Eropa daripada Casemiro (5,18). Sementara itu, tidak ada pemain di lima liga top Eropa yang melakukan lebih banyak tekel dalam satu pertandingan musim ini daripada Casemiro dalam derby melawan Manchester City (11).

Sumber : https://www.manutd.com/en/news/detail/teamviewer-trending-how-case-changed-ruben-amorim-thinking