Article Image

Melihat Evolusi Liat Menggeliat: Dari "translation" Hingga "cipta Amarta"

26 April 2024, 15:30 WIB Budaya

Perjalanan Liat Menggeliat, sebuah komunitas seni keramik, sungguh menarik untuk diikuti. Setelah vakum cukup lama, mereka kembali hadir dengan pameran "Translation" yang ramai dikunjungi. Pameran ini seakan menjadi pernyataan kebangkitan setelah masa pandemi yang panjang. Suasananya begitu meriah, penuh semangat, seperti perayaan yang dinantikan.

Ingatkah Anda betapa berkesan suasana pameran pertama Liat Menggeliat setelah masa pandemi?

Apa yang Membuat Pameran "Translation" Begitu Berkesan?

Meskipun ramai saat pembukaan, saya sengaja menunggu hingga suasana agak lenggang untuk benar-benar menikmati karya-karya yang dipamerkan. Dan memang, ada sesuatu yang "padat" dan "sesak" di pameran tersebut. Entah karena tata ruang, jumlah karya, atau mungkin interaksi antar karya itu sendiri. Namun, sebagai tanda dimulainya kembali aktivitas, pameran ini tetap berhasil memberikan pengalaman yang menyenangkan dan meninggalkan keinginan untuk menyaksikan karya-karya mereka selanjutnya.

Ada kejadian unik setelah pameran. Motor saya mogok di tengah jalan saat pulang, menambah kesan tak terlupakan dari malam itu. Kejadian tak terduga ini seakan menjadi metafora dari perjalanan Liat Menggeliat itu sendiri— sebuah perjalanan yang penuh kejutan dan dinamika.

Waktu berlalu, dan Liat Menggeliat kembali mengadakan pameran dengan tajuk "Cipta Amarta". Kali ini, pameran digelar di tempat yang berbeda, dengan suasana yang terasa lebih luas dan lega.

Bagaimana Perbedaan "Cipta Amarta" dengan Pameran Sebelumnya?

Jika dibandingkan dengan "Translation", "Cipta Amarta" memberikan kesan yang jauh lebih lapang. Tata ruang dan penyajian karya-karya terasa lebih matang dan terkonsep. Saya menduga, ada pertimbangan yang lebih dalam dalam proses kurasi dan penataan. Bahkan, jika memungkinkan, saya merasa pameran ini bisa diperluas lagi agar pengalaman menikmati karya-karya semakin maksimal.

Saya terkesan dengan teknik yang digunakan. Teknik-teknik sederhana diolah dengan begitu apik sehingga menghasilkan karya yang kompleks dan bermakna. Selain teknik, muatan ide, konsep, dan narasi yang diusung juga sangat terasa dan menyatu dengan tekniknya.

Tema "Cipta Amarta" sendiri berhasil menciptakan atmosfer yang nyaman dan magis. Pertanyaan abadi tentang kehidupan dan kematian, yang seringkali menjadi tema sentral dalam seni keramik, disampaikan dengan cara yang liris dan personal. Penggunaan elemen lain seperti bunga hidup, lilin, pasir, dan benda-benda sehari-hari semakin memperkuat tema abadi dan fana ini, mengingatkan kita pada kerapuhan dan keabadian keramik itu sendiri.

Apakah Anda pernah memperhatikan penggunaan elemen pendukung dalam pameran seni, dan bagaimana elemen tersebut mempengaruhi pengalaman menikmati karya seni?

Apa Masa Depan Liat Menggeliat?

Setelah menikmati pameran dan membaca e-katalog, saya semakin kagum dengan kerja keras Liat Menggeliat. Pengelompokan karya berdasarkan turunan tema sungguh impresif. Sebagai komunitas yang telah berdiri cukup lama, Liat Menggeliat bukan sekadar komunitas keramik biasa. Saya membayangkan mereka akan mampu menciptakan proyek jangka panjang yang berkelanjutan.

Pameran memang penting, tetapi sebuah komunitas seni membutuhkan lebih dari itu. Sebagai saran, mungkin Liat Menggeliat bisa memikirkan proyek jangka panjang dengan tema berkesinambungan, dan kejelasan arah pengembangan— terutama mengingat awal berdirinya komunitas ini di sebuah kampus seni. Tentu saja ini hanya sebuah pemikiran pribadi.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: Di antara komunitas-komunitas keramik di Indonesia yang sedang berkembang, apa yang akan menjadi pembeda Liat Menggeliat? Apa nilai unik yang ingin mereka tawarkan kepada dunia? Mungkin kita perlu menunggu dan menyaksikan perkembangan mereka selanjutnya.

Meskipun masih di awal tahun, saya sangat menantikan karya-karya Liat Menggeliat di masa mendatang.

Sumber : https://ketiketik.com/melihat-cipta-amarta-dari-liat-menggeliat-sehabis-gerimis-yang-merambat/