Kekalahan tipis 4-3 dari Brentford di Liga Primer akhir pekan lalu tak menyurutkan semangat pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Ia mengakui ada beberapa hal positif dari penampilan timnya, namun fokus utama tetap tertuju pada leg kedua semifinal Liga Europa yang krusial.
Pertandingan melawan Brentford sendiri dimainkan dengan sejumlah pemain inti diistirahatkan. Keputusan ini diambil sebagai persiapan untuk laga penting di Liga Europa. Sayangnya, tim harus kehilangan Matthijs de Ligt akibat cedera di babak pertama.
Apakah Rotasi Pemain Berpengaruh pada Hasil Pertandingan?
Amorim menjelaskan kekalahan tersebut sebagai cerminan situasi tim saat ini. “Kami memulai dengan baik, mengendalikan permainan dengan cukup baik, tetapi lemparan ke dalam dan bola mati menjadi masalah. Ini normal karena kami tidak memiliki pemain yang cukup tinggi di tim. Itu sesuatu yang perlu kami perbaiki. Namun, konteksnya adalah konteks saat ini. Kami hampir imbang, kemudian tertinggal 3-1 dan kehilangan kendali. Mirip dengan pertandingan-pertandingan awal kami di mana kami kehilangan kendali sesaat dan kebobolan dua gol berturut-turut. Kami melawan, berusaha keras, tetapi pada akhirnya kalah,” ujarnya.
Meskipun kalah, Amorim melihat sisi positif dari penampilan para pemain muda. Ia memuji penampilan mereka dan menganggapnya sebagai modal baik untuk masa depan.
Bagaimana Pelatih Menanggapi Kritik Terkait Rotasi Pemain?
Keputusan untuk melakukan delapan perubahan pemain dijelaskan oleh Amorim sebagai bentuk tanggung jawab klub untuk memenangkan Liga Europa. “Sebagai klub, kami harus memahami bahwa saat ini kami memiliki tanggung jawab besar untuk memenangkan Liga Europa. Kami harus mempersiapkan skuad untuk berbagai kompetisi,” tegasnya.
Ia mengakui sulitnya menyeimbangkan komitmen di Liga Primer dan Liga Europa. “Rotasi itu baik untuk pemain. Semua orang bermain, kami mempersiapkan lebih dari satu pertandingan, tetapi itu sulit. Tentu saja kami ingin kompetitif, kami sangat kesulitan selama 90 menit. Kami harus memikirkan pertandingan berikutnya dan kemudian Liga Primer. Ini sangat sulit, tetapi kami melakukan yang terbaik untuk mengelola situasi dan mengambil risiko di beberapa pertandingan,” tambahnya.
Amorim bahkan mencatat sejarah dengan menurunkan skuad termuda Manchester United di Liga Primer dalam pertandingan tersebut.
Akankah Fokus pada Liga Europa Mempengaruhi Performa di Liga Primer?
Amorim menegaskan bahwa leg kedua melawan Athletic Club merupakan pertandingan yang paling penting saat ini. “Saya pikir kalah dalam pertandingan itu membuat stres. Ketika kita berjuang untuk gelar, itu tidak membuat stres. Saya tidak ragu bahwa kami bermain lebih baik dan memahami cara bermain kami, bahkan dalam konteks ini. Jadi kita harus menerima semua pukulan di saat-saat ini. Kami kalah di Liga Primer, tetapi kami berjuang untuk Liga Europa, jadi kita perlu menerimanya dan memikirkan hari Kamis, yang merupakan pertandingan terpenting bagi kita,” tuturnya.
Keberhasilan di Liga Europa, menurutnya, akan menjadi hadiah bagi para pendukung dan sekaligus menjadi tiket menuju Liga Champions musim depan. “Ini dilema yang nyata karena saya pikir saat ini kami belum siap untuk bermain kompetitif di Liga Primer dan berada di Liga Champions. Kami tahu itu, tetapi kami perlu menang dan kami perlu berjuang untuk memenangkan kompetisi ini [Liga Europa] untuk memberikan sesuatu kepada penggemar kami dan untuk masuk ke Liga Champions. Kemudian kami akan punya waktu untuk mempersiapkan tim agar mampu menghadapi dua kompetisi tersebut. Jadi ini dilema, tetapi tentu saja kami ingin menang,” tutup Amorim.
Cedera yang dialami De Ligt menjadi perhatian tersendiri. Kondisi pemain belakang tersebut akan dievaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, kabar gembira datang dari tim putri Manchester United yang berhasil mengamankan kualifikasi Liga Champions musim depan.
Sumber : https://www.manutd.com/en/news/detail/ruben-amorim-reaction-to-brentford-v-man-utd-4-may-2025