Duka menyelimuti keluarga nelayan muda, Dedi Supriyadi (23 tahun). Dedi ditemukan meninggal dunia setelah perahunya tergulung ombak saat mencari ikan. Kejadian ini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga dan juga menjadi pengingat akan betapa bahayanya pekerjaan di laut.
Insiden nahas ini bermula ketika Dedi bersama rekannya, Alkat (25 tahun), berangkat mencari ikan di laut. Pagi hari, saat hendak kembali ke pelabuhan, musibah datang. Gelombang besar menerjang perahu mereka hingga mengakibatkan keduanya terjatuh ke laut.
Beruntung, Alkat berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang kebetulan melintas. Namun, Dedi menghilang ditelan ombak. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada tim pencari dan penyelamat (SAR) setempat.
Bagaimana Tim SAR Mencari Dedi?
Mendapat laporan tersebut, tim SAR langsung bergerak cepat. Mereka langsung menuju lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk unsur SAR gabungan dari kepolisian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), petugas kesehatan, aparat pemerintahan setempat, dan masyarakat sekitar.
Pencarian hari pertama dilakukan dengan sangat hati-hati. Tingginya gelombang laut membuat pencarian menggunakan perahu kecil menjadi sangat sulit dan berisiko. Pencarian hari itu harus dihentikan sementara dengan hasil nihil.
Keesokan harinya, pencarian dilanjutkan dengan lebih giat. Tim dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing menggunakan perahu untuk menyisir area pencarian yang diperkirakan seluas 3,5 mil laut. Upaya gigih ini akhirnya membuahkan hasil.
Kapan dan Dimana Dedi Ditemukan?
Setelah pencarian intensif selama beberapa jam, tim SAR gabungan berhasil menemukan Dedi. Sayangnya, ia ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jasad Dedi ditemukan mengambang sekitar 1,8 kilometer dari lokasi kejadian.
Penemuan jenazah Dedi kemudian dilaporkan kepada kepala tim SAR. Jasadnya langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kejadian Ini?
Kejadian ini menjadi pengingat akan betapa besarnya risiko yang dihadapi para nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Mereka berhadapan dengan alam yang tak terduga, dan keselamatan mereka sangat bergantung pada kondisi cuaca dan laut.
Peristiwa ini juga seharusnya mendorong kita semua untuk lebih peduli dan memperhatikan keselamatan para nelayan. Perlu adanya peningkatan sistem peringatan dini cuaca, pelatihan keselamatan laut, dan penyediaan peralatan keselamatan yang memadai bagi para nelayan.
Selain itu, perlu juga ditingkatkan koordinasi dan kerja sama antara berbagai pihak terkait dalam upaya pencarian dan penyelamatan di laut. Respon cepat dan terkoordinir sangat krusial dalam meminimalisir korban jiwa.
Kematian Dedi Supriyadi merupakan sebuah kehilangan besar bagi keluarganya. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai nyawa manusia dan selalu berupaya mencegah tragedi serupa terulang kembali. Semoga keluarga Dedi diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini.
Semoga cerita ini juga bisa menjadi pengingat pentingnya keselamatan kerja, khususnya bagi mereka yang bekerja di lingkungan yang penuh risiko seperti laut.
Sebagai penutup, mari kita panjatkan doa bagi arwah Dedi Supriyadi. Semoga ia tenang di alam sana.
Sumber : https://senator.id/2025/05/08/perahu-tergulung-ombak-saat-mencari-ikan-nelayan-pesisir-barat-ditemukan-tim-sar-gabungan-md/